Archive for the ‘Kehidupan’ Category
Pengertian Kepribadian dan Hal-Hal yang Berhubungan dengan Kerpibadian
Mendengar istilah kepribadian, apakah yang kamu pikirkan? Mungkin kamu akan berpikir sifat ataupun watak seseorang. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan pengertian kepribadian agar kamu tidak salah tafsir.
Pengertian Kepribadian Menurut Ahli
Secara umum, kepribadian merupakan cara seseorang berinteraksi ataupun bereaksi dengan orang lain. Tetapi, beberapa ada yang menafsirkan sebagai ciri-ciri dari seseorang yang paling menonjol. Biasanya sering diungkapkan dengan ‘si A orang yang pemalu’ ataupun ‘si B anak yang ramah’.
Gordon sendiri mengungkapkan bahwa kepribadian merupakan berbagai aspek psikis dan fisik yang merupakan suatu proses dan struktur. Jadi, bisa diartikan bahwa kepribadian seseorang bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi orang tersebut.
Sedangkan menurut Yinger, kepribadian diartikan sebagai keseluruhan perilaku seseorang dan sistem yang saling berinteraksi sesuai dengan instruksi dari pusat keseimbangan. Bisa disimpulkan bahwa kepribadian menurut Yinger bahwa kepribadian seseorang dilakukan secara sadar.
Cuber menjelaskan bahwa kepribadian merupakan gabungan dari seluruh sifat yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Pengertian kerpibadian ini berarti hanya sifat saja yang diperlihatkan oleh orang lain.
Jadi, kesimpulan dari arti kepribadian di atas berarti sifat-sifat yang ditampilkan kepada orang lain dan merupakan suatu interaksi yang dilakukan dengan sadar terhadap stimulus tertentu.
Konsep Kepribadian
Secara umum, ada 5 jenis konsep kepribadian yang perlu kamu pahami. Konsep kepribadian ini berdasarkan dari Alwisol yang akan menambah penjelasan dari arti kepribadian.
- Karakter, yaitu penggambaran tingkah laku seseorang yang menampilkan nilai eksplisit atau implisit. Seperti baik dan buruk ataupun benar dan salah.
- Temperamen, yang berkaitan dengan determinan biologis dan fisiologis.
- Sifat-sifat, merupakan respon yang sama pada stimulant yang berlangsung cukup lama.
- Ciri, hampir sama dengan sifat. Tapi, ciri lebih disempitkan dalam kelompok stimuli dan sifatnya lebih terbatas.
- Kebiasaan, merupakan respon yang ditunjukkan dalam waktu yang lama, biasanya memiliki respon yang sama dan cenderung berulang.
Dengan memahami pengertian kepribadian secara utuh akan memahamkan kamu mengenai perbedaannya dengan istilah watak. Nah, sekarang coba analisis kepribadian yang kamu miliki ya?
Sejarah dan Keunggulan dari 16 Jenis Kepribadian MBTI
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator merupakan jenis psikotes yang cukup populer untuk melihat kepribadian seseorang. Teori ini dikembangkan oleh Briggs Myers dan Katharine Briggs yang dipublikasikan pada tahun 1962. Jika kamu ingin mengetahui kepribadianmu, ada 16 jenis kepribadian MBTI yang perlu kamu ketahui.
Sejarah MBTI
Teori yang dikembangkan oleh Briggs Myers dan ibunya ini merupakan pengaplikasian dari Teori Jung. Mereka menghabiskan waktunya untuk melakukan observasi dengan orang sekitarnya untuk mengelompokkan kepribadian secara lebih luas.
Inti dari teori ini adalah individu sebenarnya menyadari pengaruh berbagai hal dalam hidupnya. Hal inilah yang kemudian bisa menjadi kesimpulan individu berdasarkan cara pandangnya.
Dari reaksi tersebut kemudian diterapkan langsung ke banyak orang. Di tahun 1962, Myers dan Briggs menerbitkan buku manual pembuatan MBTI.
Teori ini lebih mudah dipahami dan lebih sederhana. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam memahaminya. Menariknya, teori ini biasa digunakan untuk mengembangkan karir ataupun untk menentukan karir yang tepat sesuai kepribadian yang dimiliki.
Keunggulan Tes MBTI
Dari hasil penelitian tersebut kemudian dihasilkan 16 jenis kepribadian MBTI. Tes psikologi ini memiliki keunggulan untuk penggunanya, yaitu seperti berikut.
1. Berlaku selamanya
Hasil dari tes MBTI sangat jelas dibandingkan tes psikologi lainnya. Hasil tesnya dijelaskan secara lengkap dan bisa berlaku selamanya, kecuali individu tersebut mengalami perubahan pemikiran.
2. Tepat sasaran
Tes MBTI dapat menentukan kapasitas individu. Tes ini tepat sasaran untuk menentukan profesi sesuai dengan karakter dan kepribadiannya. Sehingga, tes ini lebih banyak digunakan untuk proses recruitmen karyawan.
Jenis Kepribadian MBTI
Teori MBTI mengungkapkan ada 16 jenis kepribadian yang dikelompokkan seperti berikut ini.
- ISTJ (Introvert, Sensing, Thinking, Judging)
- ISFJ (Introvert, Sensing, Feeling, Judging)
- INFJ (Introvert, Intuition, Feeling, Judging)
- INTJ (Introvert, Intuition, Thinking, Judging)
- ISTP (Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving)
- ISFP (Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving)
- INFP (Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving)
- INTP (Introvert, Intuition, Thinking, Perceiving)
- ESTP (Ekstrovert, Sensing, Thinking, Perceiving)
- ESFP (Ekstrovert, Sensing, Feeling, Perceiving)
- ENFP (Ekstrovert, Intuition, Feeling, Perceiving)
- ENTP (Ekstrovert, Intuition, Thinking, Perceiving)
- ESTJ (Ekstrovert, Sensing, Thinking, Judging)
- ESFJ (Ekstrovert, Sensing, Feeling, Judging)
- ENFJ (Ekstrovert, Intuition, Feeling, Judging)
- ENTJ (Ekstrovert, Intuition, Thinking, Judging)
Nah, itulah 16 jenis kepribadian MBTI. Pastikan untuk melakukan tes kepribadian MBTI dengan menjawabnya yang jujur ya!
5 Kelebihan Orang dengan Kepribadian Ekstrovert
Orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert lebih menemukan kebahagiaan dari luar diri sendiri. Mereka bahagia ketika berinteraksi dengan orang lain, bersosialisasi, dan bergaul dengan banyak orang. Sebaliknya, mereka akan bosan ketika sendiri. Di balik sifatnya itu, orang-orang ekstrovert memiliki kelebihan sebagai berikut.
1. Sigap dan Tegas
Ekstrovert cenderung dapat berpikir cepat, sigap, dan tegas dalam mengambil keputusan. Ini karena mereka lebih peka dengan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Tak heran jika mereka kerap menjadi pemimpin dalam sebuah kelompok atau organisasi.
2. Mudah Bergaul
Orang ekstrovert sangat bersemangat dan bahagia saat berinteraksi dengan banyak orang. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata, mereka mudah bergaul dan mudah mendapatkan teman karena mereka bersikap terbuka kepada siapa saja.
3. Percaya Diri
Seorang ekstrovert lebih percaya diri dan berani mengambil risiko. Mereka sebisa mungkin akan tampil percaya diri, terlihat berbeda, dan menjadi pusat perhatian. Selain itu, mereka tidak merasa terbebani ketika harus tampil di depan publik. Bahkan, akan tampil lebih bersemangat ketika harus berbicara, bercerita, atau berinteraksi dengan banyak orang.
4. Selalu Bersemangat
Orang-orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert selalu tampak gembira dan suka mengekspresikan diri. Menurut berbagai penelitian, berinteraksi dengan orang lain akan memberikan mereka tenaga dan merasa lebih bahagia. Dalam keseharian, mereka selalu bersemangat dan antusias dalam melakukan sesuatu. Meski demikian, mereka juga mengalami masa-masa tidak bersemangat yang terlihat jelas dari tingkah laku yang tak seperti biasanya.
5. Unggul Ketika Bekerja dalam Tim
Ketika mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sendiri, hasil kerja seorang ekstrovert biasanya tidak memuaskan. Berbeda ketika mengerjakan tugas tersebut secara berkelompok atau bersama tim. Di samping itu, orang ekstrovert juga terlihat menonjol dalam satu kelompok. Mereka mampu menghidupkan suasana ketika yang lain sedang dilanda kesuntukan atau bosan. Oleh sebab itu, keberadaan ekstrovert dalam tim selalu dibutuhkan.
Orang-orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung suka berada di keramaian, menyukai interaksi dengan banyak orang, dan mudah mencairkan suasana. Meski begitu, ada kalanya juga mereka perlu menyendiri dan melakukan sesuatu secara individual.
Mengenal Ciri-ciri Kepribadian Introvert
Kepribadian introvert kerap dikaitkan dengan sifat tertutup, pendiam, dan pemalu. Mereka yang punya kepribadian ini juga sering disebut-sebut susah untuk maju dan sukses. Apakah semua itu benar atau hanya persepsi semata? Yuk kenali ciri-ciri introvert berikut agar kamu lebih mengenalnya.
Ciri-ciri Kepribadian Introvert
Secara umum, orang introvert cenderung fokus pada perasaan, pikiran, dan suasana hati dari dalam dirinya sendiri. Selain itu, mereka lebih memusatkan perhatian kepada diri sendiri dibandingkan sekitarnya. Ciri-ciri introvert lainnya yaitu:
1. Merasa Bahwa Berkumpul Itu Melelahkan
Jika kamu merasa kehabisan energi setelah berkumpul dengan orang banyak, kemungkinan besar kamu adalah seorang introvert. Meski demikian, bukan berarti tidak dapat berada di keramaian, berbicara di depan orang banyak, ataupun berinteraksi dengan mereka. Hanya saja setelah itu perlu memulihkan energi dengan menyepi sejenak dari keramaian.
2. Menyukai Kesendirian
Sendiri di rumah atau di sebuah ruangan merupakan kesenangan bagi orang introver. Kesendirian mampu memberikan mereka ketenangan dan kebahagiaan serta mengembalikan energi. Ketika sendiri, mereka juga bisa mendapatkan ide-ide baru.
3. Tidak Memiliki Banyak Teman Dekat
Orang yang introvert tidak nyaman berteman dengan terlalu banyak orang. Dalam lingkaran pertemanan, hanya sedikit saja yang menjadi teman dekat.
4. Dianggap Pendiam
Anggapan umum terhadap introvert adalah pendiam. Padahal sebenarnya tidak selalu begitu. Mereka biasanya tidak terlalu banyak berbicara dengan orang yang baru dikenal, tetapi menjadi sebaliknya jika sudah sangat dekat.
5. Lebih Memahami Diri Sendiri
Karena suka menyibukkan diri dengan pikirannya sendiri, orang yang memiliki kepribadian introvert lebih mengenal dirinya. Mereka lebih memahami perbuatannya dan akibat yang mungkin akan ditimbulkan. Oleh karena itu, mereka suka menggali tentang dirinya melalui membaca dan merenungkan kehidupan.
6. Tidak Cocok dengan Profesi Tertentu
Orang-orang introvert biasanya tidak cocok dengan profesi yang mengharuskan banyak interaksi dengan orang lain. Mereka biasanya menyukai pekerjaan yang memberikan kebebasan mengekspresikan ide seperti penulis, pelukis, dan desainer grafis.
7. Suka Mempelajari Sesuatu Secara Visual
Saat mempelajari sesuatu, introvert lebih suka melakukan observasi daripada langsung mencobanya. Ketika memutuskan untuk mencoba secara langsung, mereka pun akan melakukannya sendiri tanpa orang lain.
Orang yang mempunyai kepribadian introvert sebenarnya tidak selalu pendiam dan pemalu. Banyak juga orang introvert yang mampu tampil di depan publik dan menyampaikan ide-idenya dengan baik.
Sikap Naif itu Beda dengan Sikap Baik. Kenali Lebih Lanjut
Setiap orang pastinya ingin bersikap baik kepada siapapun. Hanya saja, terkadang ada orang yang bersikap naif, sehingga lebih banyak dimanfaatkan oleh orang lain. Orang yang memiliki sikap naif justru akan merugikan dirinya sendiri, meskipun dirinya enggan karena merasa tidak enak hati.
Nah, ternyata menjadi orang naif dan terlalu polos akan merugikan diri sendiri. Berikut ini kerugian menjadi orang yang naif yang perlu kamu hindari.
1. Dianggap orang yang membosankan
Ketika berteman dengan orang baik, tentunya kamu akan merasa senang bukan? Hanya saja jika sikap baik terlalu berlebihan akan membuat orang lain menjadi sebal denganmu. Misalnya, ketika ada orang yang menjatuhkanmu di media sosial, kamu bersikap tenang dan terima dengan perlakuan tersebut. Temanmu tentunya akan bosan, apalagi jika nasehat dari temanmu tidak kamu gubris.
2. Sering dimanfaatkan orang lain
Terlalu baik juga akan membuatmu sering dimanfaatkan orang lain. Meski hal ini akan menyenangkan bagi orang lain, ternyata hal ini juga akan membuatmu mudah disepelekan. Orang lain akan menganggap kamu mudah ditipu, karena kamu tidak bisa tegas.
Sikap naif ini juga yang akan membuat kamu sulit menolak permintaan orang lain. Hal ini akan membuat kamu dianggap lemah dan reaksimu lebih mudah ditebak ketika ada orang yang minta pertolongan.
3. Tidak bisa menjadi diri sendiri
Karena rasa tidak enak hati ketika harus menolak orang lain, membuat kamu susah untuk mengekspresikan rasa kecewa. Emosi yang tidak bisa tersalurkan ini bisa saja membuat kamu stres. Selain itu, sikap naif yang berlebihan juga akan membuatmu tidak percaya diri. Apalagi sikap ini bukan cara untuk bisa diterima di lingkungan sekitar.
4. Mudah merasa kecewa
Karena ketidakmampuan menolak orang lain, terkadang muncul rasa kecewa karena tidak bisa menuruti kata hati. Selain itu, jika pertolongan yang kamu berikan tidak maksimal dan kurang memuaskan orang lain, terkadang muncul rasa kecewa yang berakibat timbulnya rasa tidak percaya diri.
Sikap naif yang berlebihan justru menjadi bumerang pada diri kamu sendiri. Ada baiknya kamu bersikap sewajarnya agar tidak mudah dimanfaatkan orang lain.