Penggambaran Kehidupan Kerja di Film Disney
Seberapa besar penggambaran Disney bisa berdampak pada perspektif anak-anak Anda dan pilihan di masa depan?
Dari Pinocchio dan Cinderella hingga Frozen dan Moana, film Disney sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Anak-anak menyambut karakter ke dalam pikiran dan kehidupan mereka dari usia yang sangat muda dan menyerap pengalaman para karakter.
Kehidupan kerja sering muncul dalam sebagian besar adegan di film-film Disney dan secara signifikan dapat mempengaruhi dan membentuk kehidupan kerja awal anak-anak.
TV dan film memainkan peran sentral dalam membentuk sikap dan perilaku anak-anak dan banyak anak ‘terpapar’ film pada usia muda, karena munculnya tablet dan ponsel pintar. Meskipun animasi Disney bukan satu-satunya, atau bahkan pengaruh utama film anak-anak juga tidak diserap secara pasif oleh anak-anak. Mereka adalah representasi pikiran yang kuat juga visual yang terhubung dengan pemahaman anak-anak tentang dunia, yang membentuk persepsi awal mereka.
Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini saya lakukan, dengan rekan peneliti Martyn Griffin dan Nick Piper dari University of Leeds, kami mengeksplorasi penggambaran karya dalam film Disney ’56’ dari Disney (dari Putri Salju dan Tujuh Kurcaci pada tahun 1937 sampai Moana pada tahun 2016).
Meskipun kita tidak dapat menyimpulkan bahwa ada sebab dan akibat langsung, penggambaran reguler dan konsisten Disney dalam kehidupan kerja cenderung disematkan ke dalam pikiran muda sampai tingkat tertentu dan mempengaruhi bagaimana mereka memahami arti kehidupan kerja bagi mereka.
Kami menemukan lima gambaran luas tentang kehidupan kerja di Disney: pekerjaan berbahaya, kotor atau tidak memuaskan; manipulasi dan penipuan oleh para manajer; penekankan akan hal positif dalam kehidupan kerja; diselamatkan untuk tidak kembali ke kehidupan yang bekerja dan meninggalkan pekerjaan untuk memiliki identitas baru.
Salah satu hal yang paling mencolok tentang penggambaran manajer Disney, hubungan kerja dan pengalaman kerja sehari-hari adalah sangat gelap dan pesimis dalam keseluruhan gambaran umumnya.
Dalam banyak film kartun Disney sebelumnya, ada pola dominasi dan kesengsaraan yang terkait dengan pekerjaan. Ambil lah contoh Cinderella, di mana karakter utama dipaksa bekerja keras dan Dumbo, di mana di usia muda, bayi gajah terjun ke dalam kehidupan kerja yang mana si anak gajah ini belum siap.
Tema lainnya yang sangat jarang adalah bertemu dengan seorang manajer atau anggota otoritas yang tidak dominan dan licik. Contoh yang lebih baru adalah Judy di Zootopia (2016), seorang perwira kelinci wanita muda, yang sering disalahgunakan dan dimanipulasi oleh atasannya.
Namun, ada kategori yang mungkin, sekilas pandang, dilihat sebagai penggambaran positif karya. Ini adalah ‘menekankan sisi positif dalam tugas saat kerja’, yang ditunjukkan Pinokio dengan sangat jelas. Sepanjang keadaannya yang mengerikan, dia tetap positif sepanjang perjalanan melalui animasi. Ini menunjukkan gagasan bahwa jalan terbaik, percaya bahwa segala sesuatu akan selesai sendiri tepat pada waktunya.
Sisi yang kurang menyenangkan untuk hal ini adalah saran yang biasa dilakukan oleh film animasi Disney, bahwa alih-alih secara aktif menolak penindas, bergabung dengan serikat pekerja atau berdiri untuk diri mereka sendiri, malah kita harus tersenyum dan melanjutkan sesuatu karena pada akhirnya akan berakhir.
Dengan wawasan ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat membantu kita di masa depan. Temuan ini diharapkan akan memungkinkan kita untuk memahami secara lebih seksama kekuatan yang membentuk persepsi awal anak tentang pekerjaan dan dampak dari keyakinan mereka tentang bagaimana mereka harus bertindak dalam pekerjaan masa depan mereka.
Makalah ini memberi rangsangan untuk berpikir, sehingga ketika kita menyesuaikan diri dengan dosis animasi berikutnya, kita melihatnya sebagai hiburan keluarga, tentu saja, tapi juga mempertimbangkan asumsi seputar pekerjaan dan seputar kehidupan organisasi yang dihasilkan animasi.