SD blog

all I thinks as college student

Keuntungan Memiliki Koneksi Saat Melamar Pekerjaan

without comments

Keuntungan Memiliki Koneksi Saat Melamar Pekerjaan

Koneksi jauh lebih mungkin menjadi sumber pekerjaan, ini bukan tentang yang kamu tahu.

Kita sekarang memasuki waktu di mana para lulusan dari universitas menyelesaikan gelar mereka dan bersiap-siap untuk mengenakan baju toga.

Dan tahap selanjutnya adalah mencari pekerjaan, yang mungkin menakutkan bagi beberapa lulusan.

Situs web yang menawarkan pekerjaan sangat menggiurkan bagi para lulusan baru, mereka memiliki ‘aura’ yang mengundang dan juga terlihat memberdayakan para lulusan baru ini, namun situs-situs tersebut kebanyakan ‘menghadirkan peluang yang agak salah’.

Meskipun mereka memberikan peluang pekerjaan yang luas, lulusan-lulusan baru ini harus menghindarinya. Inilah alasannya.

Tidak ada cara untuk terlihat memukau

Semua lamaran perkerjaan yang diterima di situs-situs lowongan kerja terlihat sama. Akan ada surat lamaran dan CV, tidak lebih dari itu. Ini berarti sulit bagi para lulusan untuk membedakan dirinya di antara pelamar lainnya. Orang-orang berpendidikan, punya gelar, inilah yang biasanya akan ditonjolkan.

Kualifikasi saja tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan, terutama untuk posisi pascasarjana. Situs pekerjaan tidak akan mengizinkan dialog atau percakapan baik yang serius untuk menjelaskan secara detail apa saja kemampuan sebenarnya dari pelamar pekerjaan tersebut.

Mudah, tapi tidak efektif

Mengirimkan CV dan surat lamaran untuk menanggapi iklan lowongan kerja adalah hal yang terlalu mudah. Bagi seorang lulusan berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan pekerjaan hanya dari hal seperti ini, adalah sedikit naif.

Jenis sistem ini nampaknya efisien dan bekerja dengan baik. Hal itu membuat orang merasa bahwa melamar pekerjaan adalah proses yang ‘lurus ke depan tanpa hambatan’ dan biasanya akan bekerja pada lulusan yang putus asa, hal-hal seperti ini biasanya memberi mereka harapan palsu.

Kenyataannya, bagaimanapun, jauh lebih suram.

Saya memiliki agen perekrutan selama 14 tahun dan ketika saya mengiklankan lowongan untuk lulusan sarjana, saya akan mendapatkan 200+ surat lamaran pada hari pertama dan hal yang sama akan terjadi pada hari berikutnya.

Secara statistik, seorang individu hampir tidak memiliki kesempatan untuk mencari pekerjaan.

Tidak ada yang mempertimbangkan berharganya sebuah kesempatan

Ketika melamar sebuah pekerjaan, pastinya tidak akan memakan waktu terlalu lama, untuk lalu mengajukan banyak lamaran untuk pekerjaan lainnya.

Ini mengasumsikan bahwa surat lamaran tidak disalin dan disisipkan, tapi dipikirkan supaya sesuai dengan pekerjaan tertentu yang akan dilamar – sesuatu yang pastinya harus dilakukan.

Mengingat peluang statistik rendah untuk mendapatkan salah satu dari pekerjaan ini, ada kesempatan yang sangat tinggi dalam menghabiskan jumlah waktu yang lama untuk melamar suatu pekerjaan. Saat memutuskan untuk melakukan ini, waktu tidak bisa dihabiskan untuk sesuatu yang lebih berarti dan berharga, seperti membangun koneksi.

Koneksi jauh lebih memungkinkan untuk menjadi sumber pekerjaan. Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa hingga 85 persen orang dalam peran manajerial menemukan pekerjaan mereka melalui koneksi – sebuah angka yang benar-benar tidak dapat diabaikan.

Lalu apa yang harus dilakukan para pencari kerja?

Alih-alih menghalangi kemampuan mereka sendiri untuk mencari pekerjaan lebih jauh lagi, memasuki ‘pasar kerja tersembunyi’ adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh para lulusan.

Hal ini mengharuskan para lulusan ‘pergi ke sana ke sini’, bertemu dengan orang-orang dan membuat koneksi atau mungkin juga menjasi sahabat baik.

‘Pertemuan dengan industri’ adalah cara yang baik untuk melakukan hal ini dengan dibantu situs seperti Meetup dan Eventbrite yang terbukti berguna. Anda juga dapat mengetahui tentang pertemuan dan acara lainnya melalui badan industri.

Pada saat siswa menyelesaikan studi mereka, mereka harus memiliki 200+ koneksi di LinkedIn, banyak dari ini harus menjadi koneksi ‘signifikan’ seperti dengan para atasan.

Memiliki pengalaman magang akan sangat berguna, tapi bagi yang tidak melakukannya, belajar hal-hal yang tidak diajarkan di universitas akan sangat penting. Contoh yang bagus adalah mendapatkan pemahaman tentang perangkat lunak yang digunakan di industri atau untuk pekerjaan tertentu.

Saya tentu saja tidak ingin membuat orang enggan mencari pekerjaan. Tapi saya ingin ini menjadi ‘pengingat’ tentang lanskap pekerjaan yang kompetitif dan kebutuhan untuk melampaui saluran kerja yang jelas.

Written by sriyadidaryanto

August 5th, 2019 at 10:20 am

Posted in Others

Leave a Reply